Di Gedung Program Pendidikan Guru (PPG) Pao-Pao, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, diselenggarakan pertemuan halal bihalal antara UIN Alauddin dan Pesantren Madani Alauddin. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting seperti Rektor UIN Alauddin, Wakil Rektor II , Wakil Rektor III, Dekan FTK, Wakil Direktur Pascasareana Dosen, staf, mahasiswa, dan guru dari Pesantren Madani Alauddin Paopao.
Dalam sambutannya, Dekan FTK, Dr. H. Andi Achruh, M.Pd.I., menekankan pentingnya hubungan baik antara kedua lembaga sebagai pilar dalam pembentukan karakter dan moral generasi bangsa. Dia juga menyoroti peran Pesantren Madani sebagai bagian dari aset BLU UIN Alauddin yang perlu didukung.
Pejabat direktur Pesantren Madani, yang menjabat pada periode 2019-2023, menambahkan bahwa pesantren tersebut memiliki program pendidikan profesi guru, di mana pengajaran sesungguhnya terjadi. Selain itu, Dr. Rappe, M.Pd.I., selaku Ketua Panitia Pelaksana Halal Bihalal, mengapresiasi acara ini sebagai upaya untuk mempererat hubungan antara pesantren dan Fakultas Tarbiyah.
Acara halal bihalal ini juga diisi dengan tausiyah dan momen maaf-memaafkan di antara para hadirin. Harapannya, melalui acara ini, hubungan kedua lembaga bisa semakin kuat dan memberikan kontribusi besar bagi pengembangan pendidikan, baik secara umum maupun di Kota Makassar secara khusus.
Di tengah suasana khidmat, atmosfer keakraban dan kebersamaan tampak begitu kental menghiasi ruang aula. Interaksi antara para tokoh penting dari UIN Alauddin dan Pesantren Madani Alauddin menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi antarlembaga. Terlihat bahwa pertemuan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun kerjasama yang lebih erat demi kemajuan pendidikan Islam di wilayah tersebut.
Selain itu, kehadiran acara halal bihalal ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan para guru untuk saling bertukar pengalaman dan pengetahuan dalam ranah pendidikan. Melalui diskusi dan dialog yang terbuka, diharapkan akan muncul gagasan-gagasan baru yang dapat memperkaya pembelajaran dan pengajaran di kedua institusi. Dengan demikian, acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai platform untuk menginspirasi dan mendorong inovasi dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.
Penulis: Muhammad Iqbal