1. Matan Hadits
???? ????? ?????????? ???? ?????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ????? ?????
?????? ?????? ????????? ??????????? ????? ????????? ?????? ?????? ?????????
.?????
???????[7]
2. Terjemah Hadits
Dari Abu
Hurairah r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda, "Apabila seseorang
duduk di antara cabang wanita yang empat, kemudian mengerjakannya dengan
sungguh-sungguh (yakni menyetubuhinya), sungguh ia wajib mandi." (HR. Bukhari)
- Mufradat al-Kalimat:
????? ??????
: Apabila dia duduk, maksudnya jika seorang laki-laki
duduk
????????? ??????????? : Diantara
cabangnya yang empat, yang dimaksud adalah kedua tangan dan kedua
kakinya.
?????????
: Bersungguh-sungguh, maksudnya adalah menjima’nya.
- Penjelasan Hadits.
Janabah adalah salah satu bentuk dari berbagai bentuk hadats besar. Hadats
besar adalah hadats yang hanya bisa di hilangkan atau disucikan dengan cara
mandi wajib, hadats ini berlaku baik bagi laki-laki maupun bagi perempuan. Di
samping hadats besar ada juga hadats kecil yaitu hadats yang hanya dapat
dihilangkan yaitu disucikan dengan cara berwudlu.
Kata al-Janabah (??????? ) atau al-Junub (????? ) secara bahasa, sebagaimana
dikemukakan oleh Ibnu Faris berarti ( ???????? ) artinya jauh, yaitu jauh
dari sesuatu seperti jauh dari shalat atau masjid, sedangkan menurut istilah
adalah ???? ??????? ???? ??????? ?????? bahwasannya
junub adalah orang yang menjima' istrinya[8].
Begitu juga dengan Ibnu Atsir,[9]
pakar bahasa Arab ini menyatakan:
??????? ???? ?????? ???? ??????? ???????? ??????? ??????? ?????????
???????? ????????? ?????? ????????? ??? ?? ??????? ????????
"Junub adalah perkara
yang mewajibkan seseorang untuk mandi karena jima' dan karena keluar maniy, dia
berasaldari kata ajnaba –yujnibu ijnab dan nama Jinabah pada
dasarnya berarti jauh.
Kata ????? ?????? ?????? ?????????
??????????? ????? ????????? dalam hadits di atas secara harfiah artinya "Apabila
seseorang duduk di antara cabang wanita yang empat. Yang dimaksud dengan cabang wanita yang empat telah terjadi khilafiyah
dikalangan ulama. Iman Nawawi dalam Shahih Muslim bi Syarh al-Nawawi
mengatakan bahwa para ulama telah berbeda pendapat yang dimaksud
dengan cabang yang empat, dikatakan maksudnya adalah kedua tangan dan
kedua kaki, atau kedua kaki dan kedua paha atau dua kaki dan dua tepi
kemaluan perempuan. Qadli 'Iyadl telah memilih pendapat bahwa yang dimaksud
degan cabang perempuan yang empat adalah kemaluan perempuan.[10]
????? ????????? kemudian
mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Maksudnya sungguh-sungguh menjima'nya.
Kata?????? ?????? ?????????
yang berarti maka wajib atasnya mandi
menunjukan bahwa apabila persetubuhan itu
benar-banar terjadi maka wajib mandi. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim ada penambahan kalimat: ?????? ????
??????? [11]
"walaupun tidak keluar air maniy", maksudnya adalah jika
sudah terjadi persetubuhan walaupun tidak sampai mengeluarkan air maniy maka
telah wajib mandi. Dalam hadits lain disebutkan:
???? ????????? ??????? , ????? ??????? ??????? -??? ???? ???? ????- « ?????
?????? ?????? ????????? ?????????? ??????? ?????????? ?????????? ?????? ??????
????????? ». ???? ????[12]
Dari Aisyah ra, telah berkata, : telah bersabda Rasulullah saw, "
apabila ia duduk diantara cabang yang empat (bersetubuh) kemudian keua kelamin
itu bersentuhan maka wajiblah ia mandi". (HR. Muslim).
Pensyariatan wajibnya mandi karena junub juga ditetapkan oleh Al-Qur'an:
bÎ)ur öNçGZä. $Y6ãZã_ (#rã£g©Û$$sù 4
Artinya: …dan jika kamu junub maka mandilah,….(QS. Al-Maidah
|06| : 06)
Ayat ini
memerintahkan agar siapapun yang junub hendaklah mandi dengan meratakan air ke
seluruh bagian kulit badan, kecuali bagian badan yang air tidak sampai
kepadanya seperti bagian dalam mata, bagian dalam hidung atau kedua pintu yang
terbuka ketika posisi jongkok.
Al-Syafi'iy,
sebagaimana dikutip oleh Shan'aniy menyatakan bahwa ucapan orang Arab
menetapkan bahwa junub berlaku secara umum bagi pengertian hakikat atas
persetubuhan sekalipun tidak keluar maniy baik bagi laki-laki maupun perempuan,
lebih lanjut dikatakan bahwa tidak ada perselisihan dikalangan para ulama bahwa
berzina berzina yang mewajibkan hukuman (hudud) adalah persetubuhan baik
mengeluarkan air maniy maupun tidak. [13]
Hikmah dan tujuan mandi adalah untuk kebersihan, mengembalikan badan agar
menjadi segar (fresh) sehingga dapat beraktifitas dengan bugar dan
nyaman. Sebab, bersetubuh dapat memberikan pengaruh terhadap seluruh badan
seperti rasa lelah, malas dan lain-lain. Dengan mandi, maka pengaruh tersebut
dapat segera sirna.
Dalam hal mandi, umat islam diajarkan bukan hanya sekedar menyiramkan air
ke seluruh bagian badan tetapi sebaiknya memperhatikan hal-hal lain sebagaimana
dicontohkan oleh Rasulullah saw, sehingga mandi mempunyai nilai
keutamaan dan kesempurnaan, sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits
berikut ini:
???? ????????? ??? ???? ???? ?????? ?????????? ???
???? ???? ????? ????? ?????????? ??? ???? ???? ???? ????? ????? ????????? ????
??????????? ?????? ???????? ????????? ????? ??????????? ???? ???????????
???????????? ????? ???????? ??????????? ??? ???????? ?????????? ???? ???????
???????? ????? ??????? ????? ???????? ??????? ?????? ??????????? ????? ???????
???????? ????? ???????? ???????) ????? ??????? ??: 5 ???? ?????: 1
??? ?????? ??? ?????(
Aisyah ra. istri Nabi saw. berkata, bahwa apabila Nabi saw mandi
janabah beliau mulai dengan membasuh kedua tangan beliau, kemudian beliau wudhu
sebagaimana wudhu untuk shalat, kemudian beliau memasukkan jari-jari beliau ke
dalam air, lalu beliau menyeling-nyelingi pangkal rambut, kemudian beliau
menuangkan tiga ciduk pada kepala beliau dengan kedua tangan beliau,
kemudian menuangkan air pada kulit beliau secara keseluruhan."
Dalam Hadits lain disebutkan:
????
???????????? ???????: ???????? ??????????? ??? ???? ???? ???? ????????
?????????? ??????????? ????? ?????????? ????????????? ????? ?????? ?????????
????? ????? ???????? ????????? ??????????? ????????????? ????? ?????????? ?????
?????????? ?????????????? ????? ?????? ???????? ????????? ????? ????????? ?????
???????? ???????? ??????????? ????? ?????? ???????????? ?????? ?????????
????? )?????
??????? ??: 5 ???? ?????: 7 ??? ??????? ?????????? ?? ???????(
Maimunah ra. berkata, "Aku pernah meletakkan (menuangkan) air untuk
Nabi saw untuk dipakai mandi [janabah] kemudian menuangkan air
dengan tangan kanannya atas tangan kirinya, lalu beliau membasuh kemaluan: lalu
beliau menggosok-gosokkan tangannya ke atas tanah kemudian mencucinya, lalu
berkumur-kumur, mencuci hidungnya dengan air, membasuh wajah kemudian
menyiramkan air ke kepalanya, lalu bergerak dari tempatnya dan mencuci kedua
kakinya, [kemudian dibawakan sapu tangan kepada beliau, tetapi beliau tidak
menggunakannya untuk mengusap tubuhnya
Dari Hadits-hadits tersebut di atas, ada beberapa pelajaran yang dapat kita
ambil, yakni:
Mulailah mandi dengan membasuh kedua tangan (dimulai dengan tangan kanan),
karena kedua tangan itu merupakan anggota tubuh yang paling banyak digunakan
untuk mengambil air dan membasuh anggota tubuh lainnya. Mulailah membasuh
kemaluan dengan tangan kiri serta menyiramkan air dengan tangan kanan. Lalu
mengosokkan kedua tangan tersebut di tanah/dinding. Sebagaimana hadits yang
diriwayatkan dari Maimunah diatas. Kemudian berwudhu’lah sebagaimana wudhu yang
diakukan ketika hendak melakukan shalat. Setelah itu, sampaikan air ke
pangkal-pangkal rambut dengan jari jemari, lalu siramlah seluruh kepala
dengan air sebanyak tiga kali. Sehingga basahlah bagian atas dari rambut
kepala. Kemudian, basuhlah seluruh tubuh dengan siraman air sekali saja. Hal ini
sebagaimana hadits Aisyah diatas. Adapun dalam hadits tersebut dan
hadits-hadits lain yang menceritakan mandi junub Nabi, tidak ada keterangan
menyiramkan air ke seluruh tubuh dengan berulang-ulang. Yang ada hanya
menyiramkan air ke kepala dengan 3 kali siraman. Setelah itu,
membasuh kedua kaki sebagai akhir dari mandi junub.
Dan dalam sebagian riwayat dari Maimunah ra. ada tambahan kalimat: “Kemudian
Rasulullah saw. bergeser dari tempatnya lalu membasuh kedua kakinya.”
artinya sebelum membasuh kedua kaki, seharusnya bergeser dari
tempat berdiri. Tidak disukai (makruh) mengeringkan badan dengan haduk atau
sejenisnya, sebagaimana tidak disukai juga mengeringkan bekas-bekas air wudhu’.
Karena air-air yang tersisa di badan itu adalah bekas-bekas dari ibadah.
Sebagaimana dalam keterangan hadits diatas yang menceritakan bahwa Rasulullah
saw. menolak diberikan handuk untuk mengeringkan bekas-bekas mandinya.
Para ulama telah mewajibkan seorang untuk melakukan perkara-perkara berikut
ini ketika dia melakukan mandi wajib. Kewajiban-kewajiban tersebut
adalah:
a.
Meratakan air ke seluruh tubuh.
Yang dimaksud dengan ke seluruh
tubuh adalah keseluruh permukaan kulit, termasuk segala sesuatu yang ada di
atas kulit seperti bulu, rambut, bagian tubuh yang cekung dan berlipat seperti
pusar dan lain-lain. Sehingga kalau ada bagian yang tertinggal (tidak terbasuh)
meskipun bagian kecil saja maka wajib di basuh lagi. Ini adalah
syarat yang sudah disepakati oleh para ulama ahli fiqh. Ketetapan ini
berdasarkan kepada hadits Nabi saw. :
???? ?????
?????????? ????? : ????? ??????? ????? ??? ???? ???? ???? : ????? ?????? ?????
???????? ????????? ??????????? ????????? ? ?????????? ?????????. ???? ??? ????
????????
Dari Abi
Hurairah ra, telah bersabda Rasulullah saw. " di bawah setiap helai
rambut/ bulu ada janabah. Oleh karena itu hendaklah kamu membasuh semua rambut
dan bersihkanlah kulitmu". (HR. Abu
Dawud dan Tirmidzi)
Dalam hadits lain disebutkan:
???? ????????? ????? ????????? ???????? ?????????? -??? ???? ???? ????-???? ?????? ???????????? ??????? « ???????? ????? ??????????? ?????????? ?????????? - ???? ???????? ?????????? - ????? ??????? ????? ????????? ???????????? ?????? ???????? ??????? ????????? ????? ??????? ????????? ???????? ». ????????? ????????? ?????? ?????????? ??????? ??????????? ???? ?????? ????????????? ?????????? ???? ????????????? ??? ????????.